Jumat, 13 Mei 2011

Andaikan


Andaikan masih ada jalan lain
Yang mungkin masih dapat ditempuh
Untuk mencari sumber mata air hujan
Untuk membasuh ubun-ubun di kepala
Menyambangi kembali setiap kelahiran ruh
Tentunya
Lelah ini kan sirna
Tanpa ragu
Setiap tapak kan teriring doa-doa
Agar mentari senantiasa hadir
Dengan sinar dan kesejukan disetiap pagi
Mengusir segala ragu dalam gelap

Andaikan
Tangan-tangan masih dapat saling bertaut
Menjalin kembali segala hubungan
Mengembara di antara waktu yang hening
Ada kehangatan kasih
Yang dulu tak sempat dihayati
Ada kedamaian
Yang masih setia menanti
Kala dulu
Kita meninggalkannya tanpa kata
Kala dulu
Kita terjebak segala bentuk kemulyaan hidup
Kita mengejar segala gerak dunia
Sementara
Jiwa kita selalu menangis
Terperangkap dalam ruang kehampaan
Rumah-rumah yang senantiasa tertutup
Tak ada senyum sapa
Kita yang kian linglung dalam argumentasi
Kehilangan rumah untuk cinta

Andaikan
Masih ada jendela yang masih dapat kubuka
Untuk menikmati sinar mentari
Andaikan
Masih ada pintu yang dapat kubuka
Untuk memandang indah dan damainya cinta
Yang mengajarkanku
Tentang rasa memiliki
Tentang cara memahami hening
Tentang rindu pada jemari ibu segala zaman
Tentang dongeng dan petuah bijak
Dengan kecupan lembut di setiap tidurku

Andaikan saja
Masih ada tempat persinggahan bagi para musyafir
Menawar lelah diantara jarak berserak
Mengenang kisah sumur dan ladang
Saat perjumpaan mengetuk salam

Andaikan saja
Masih ada rumah untuk cinta
Tempat menyandarkan setiap jiwa pengembara
Berlindung
Dari hujan
Badai
Dan prahara kehidupan
Menyimpulkan segala hikayat
Memaknai jejak musim
Menikmati tarian purnama
Memanen embun di setiap pagi
Menghayati risalah setiap kelahiran

Andaikan saja
Masih ada waktu tersisa
Saat ragu terperangkap oleh sibuk waktu
Saat hari-hari terbakar sengketa logika
Aku ingin kembali menghayati hening sebuah senyum
Memahami kamus silsilah para musyafir
Yang tak pernah lelah
Bercengkrama dengan jarak dan lelah
Aku ingin menghayati jejak perjalanan musim
Yang selalu hijrah mencari ruang dan kehampaan
Mengisinya dengan kidung kedamaian

Andaikan
Semua dapat kembali sejalan
Ketika segala perbedaan hadir
Menampar segala kehangatan kasih kita
Aku ingin kembali memahami lembut suara
Memandang indah dan sejuknya senyum
Mengenang tawa dan segala cerita silam
Saat rerumputan bergoyang menyambut rinai hujan
Ingin kulukis pelangi di ujung senja
Mendamaikan segala seteru
Membalut segala luka dengan kehangatan cinta

Andaikan hatiku hatimu berjumpa kembali
Di sebuah taman rindu
Dimana kita telah melayarkan segala impian
Kan kuhancurkan segala jarak
Agar tak ada lagi ragu memburu
Yang menjadi candu perjalanan

Andaikan semua dapat kumiliki
Mengurai dan menyimpulkan damai di jiwa
Menyusunnya kembali menjadi gairah asa
Mematri keyakinan di puncak doa
Andaikan semua itu masih ada

Co-Q eR-oR
Penggiat Sastra Jalanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar