Jumat, 13 Mei 2011

AKU ‘DI MATA’ MU (BEM FIP 2010)


Farah..
Seperti gua, hening dan misterius, menyimpan banyak hal yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya. Tetapi ia adik yang manis.. ^^
Simple anaknya... J
Baik, ramah, seru, suka membuat kerajinan tangan yang seperti tadi membuat bintang2,, mirip seperti aku.. he.. hwaiting!!
Tetep istiqomah Far... Semangat untuk terus belajar.. Perjuanganmu masih panjang, nak
            Jarang banget ada di BEM, keseringan di BPM.
Lanjutkan kontribusimu.
Ketidaknyamananmu menjadikan dirimu kurang aktif di BEMFIP. It’s oke. You have good potention. I’m happy with you.
Semangat, dimana saja Fa berada. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Tetap semangat!!!
            Kaum elit. Santai. Kalem.
Pendiem. Tertutup. Semangat ya!!
Aduh,, jarang banget sih dikau kalo ada acara BEMFIP ikutan, kecuali di dept sendiri, haha... Komitmen & konsisten lagi yaa... Maaf ya kalo ada salah
Semangat amanah. Senyum yaa... hehe
            Pemikirannya bagus... kritis... cerdas.. J
            Semangat ya Farah... J terus kembangkan potensi Farah
Baik... Lebih calm ya...
Yah,, ga tau ya, kalo gw kasih penilaian tentunya bias, udah kenal deket soalnya. Cuman satu pertanyaan gw: where will you go after this?
Gak bisa comment, belum pernah interaksi sebelum saat ini di Jogja.. you are a smart girl, but you need someone to motivation you to move...
Belum terlalu mengenal banget seperti apa orangnya, tapi ya.. pendiam, tidak terlalu banyak berbaur dengan yang lain, asik juga kalo udah ngobrol
Farah, semangat ya kuliah dan organisasinya... Semoga Allah memudahkan untuk Farah ^.^ keep smile...
            Baek, ramah, keep semangat yaa!!!
Banyak pengalaman berharga saat bersama kamu. Farah orangnya cuek, baik dan asik... Pokoknya senang kenal dengan kamu
Farah... kamu orang yang potensial... jangan pernah berhenti ‘bergerak’ yaa... J. Semoga lebih bisa deket lagi sama yang lain, de J
Pendiam.     

Andaikan


Andaikan masih ada jalan lain
Yang mungkin masih dapat ditempuh
Untuk mencari sumber mata air hujan
Untuk membasuh ubun-ubun di kepala
Menyambangi kembali setiap kelahiran ruh
Tentunya
Lelah ini kan sirna
Tanpa ragu
Setiap tapak kan teriring doa-doa
Agar mentari senantiasa hadir
Dengan sinar dan kesejukan disetiap pagi
Mengusir segala ragu dalam gelap

Andaikan
Tangan-tangan masih dapat saling bertaut
Menjalin kembali segala hubungan
Mengembara di antara waktu yang hening
Ada kehangatan kasih
Yang dulu tak sempat dihayati
Ada kedamaian
Yang masih setia menanti
Kala dulu
Kita meninggalkannya tanpa kata
Kala dulu
Kita terjebak segala bentuk kemulyaan hidup
Kita mengejar segala gerak dunia
Sementara
Jiwa kita selalu menangis
Terperangkap dalam ruang kehampaan
Rumah-rumah yang senantiasa tertutup
Tak ada senyum sapa
Kita yang kian linglung dalam argumentasi
Kehilangan rumah untuk cinta

Andaikan
Masih ada jendela yang masih dapat kubuka
Untuk menikmati sinar mentari
Andaikan
Masih ada pintu yang dapat kubuka
Untuk memandang indah dan damainya cinta
Yang mengajarkanku
Tentang rasa memiliki
Tentang cara memahami hening
Tentang rindu pada jemari ibu segala zaman
Tentang dongeng dan petuah bijak
Dengan kecupan lembut di setiap tidurku

Andaikan saja
Masih ada tempat persinggahan bagi para musyafir
Menawar lelah diantara jarak berserak
Mengenang kisah sumur dan ladang
Saat perjumpaan mengetuk salam

Andaikan saja
Masih ada rumah untuk cinta
Tempat menyandarkan setiap jiwa pengembara
Berlindung
Dari hujan
Badai
Dan prahara kehidupan
Menyimpulkan segala hikayat
Memaknai jejak musim
Menikmati tarian purnama
Memanen embun di setiap pagi
Menghayati risalah setiap kelahiran

Andaikan saja
Masih ada waktu tersisa
Saat ragu terperangkap oleh sibuk waktu
Saat hari-hari terbakar sengketa logika
Aku ingin kembali menghayati hening sebuah senyum
Memahami kamus silsilah para musyafir
Yang tak pernah lelah
Bercengkrama dengan jarak dan lelah
Aku ingin menghayati jejak perjalanan musim
Yang selalu hijrah mencari ruang dan kehampaan
Mengisinya dengan kidung kedamaian

Andaikan
Semua dapat kembali sejalan
Ketika segala perbedaan hadir
Menampar segala kehangatan kasih kita
Aku ingin kembali memahami lembut suara
Memandang indah dan sejuknya senyum
Mengenang tawa dan segala cerita silam
Saat rerumputan bergoyang menyambut rinai hujan
Ingin kulukis pelangi di ujung senja
Mendamaikan segala seteru
Membalut segala luka dengan kehangatan cinta

Andaikan hatiku hatimu berjumpa kembali
Di sebuah taman rindu
Dimana kita telah melayarkan segala impian
Kan kuhancurkan segala jarak
Agar tak ada lagi ragu memburu
Yang menjadi candu perjalanan

Andaikan semua dapat kumiliki
Mengurai dan menyimpulkan damai di jiwa
Menyusunnya kembali menjadi gairah asa
Mematri keyakinan di puncak doa
Andaikan semua itu masih ada

Co-Q eR-oR
Penggiat Sastra Jalanan

Jumat, 06 Mei 2011

Aku Dan Duniaku


Namaku Farah Riyantika Permata Sari. Aku terlahir sebagai anak keempat dari tiga bersaudara, karena anak sebelum aku tidak sempat lahir alias keguguran. Kedua orangtuaku berasal dari suku Jawa. Ayahku dilahirkan di Weleri sedangkan ibuku dilahirkan di Magelang.
Aku mempunyai dua kakak, kakak yang pertama laki-laki dan kakak yang kedua perempuan. Kakakku yang pertama lahir di tempat dimana ibuku dulu dilahirkan. Sedangkan kakakku yang kedua dilahirkan di Jakarta, karena pada saat itu keluargaku telah hijrah ke Jakarta. Dan aku, aku dilahirkan di Bekasi karena kedua orangtuaku memutuskan untuk membeli rumah di Bekasi dan menetap disana. Alhasil jadilah aku sebagai seorang anak Bekasi, karena aku dilahirkan dan dibesarkan di Bekasi. Ternyata hal tersebut memberikan dampak yang cukup besar kepadaku mengenai kebudayaanku. Aku yang terlahir dari keturunan suku Jawa, tidak mengerti banyak hal mengenai kebudayaan Jawa. Bahkan aku tidak bisa bicara berbahasa Jawa. Ketidaktahuanku terhadap kebuyaanku sendiri sangat terasa ketika aku memasuki bangku pendidikan, terutama pada saat membahas kebudayaan. Didalam keluarga, orangtua memang tidak mengajarkan secara detail tentang kebudayaanku sendiri. Dan mungkin hal tersebut menjadi salah satu penyebab minimnya pengetahuanku akan budayaku sendiri.
Namun aku lantas tidak langsung menyerah begitu saja. Aku berusaha untuk mengenal dan mempelajari kebudayaanku sendiri melalui kehidupanku. Biasanya, ketika kami kumpul keluarga aku sering menanyakan hal-hal yang tidak aku mengerti mengenai kebiasaan orang sana. Seperti misalnya masalah pasar. Jika aku sedang ke rumah mbahku, aku dan sepupuku suka ikut mbah putri pergi ke pasar. Pasar deket rumah mbahku ini ada dua, yang satu namanya pasar Ngepos dan yang satu lagi namanya pasar Srumbung. Biasanya mbah putri hanya mengizinkan aku ikut untuk ke pasar Ngepos saja, karena jaraknya yang dekat sehingga kami hanya tinggal berjalan kaki saja. Kedua pasar tersebut buka pada hari-hari tertentu saja. Dalam tanggalan Jawa, ada yang namanya Pon, Legi, Pahing, Wage. Nah, pasar Ngepos buka hanya pada tanggal/hari Pon dan Pahing, sedangkan pasar Srumbung buka pada tanggal/hari Legi dan Wage. Kalau tidak salah pembagian hari tersebut berdasarkan hari baik atau hari keberuntungan untuk kedua pasar itu. Hal yang simpel dan unik menurutku. Karena sepengetahuanku, yang namanya pasar biasanya buka setiap hari. Lalu ketika gunung merapi mengeluarkan isi perutnya, yang menyebabkan banyak desa hangus terbakar karena wedhus gembel. Saat itu tersiar berita mengenai bentuk awan yang menyerupai kepala Petruk (salah satu tokoh wayang) dengan moncong hidung kearah selatan. Awalnya aku tidak mengerti mengenai berita itu, lalu aku bertanya kepada ibu mengenai hal tersebut. Ibu menjelaskan bahwa itu memang sudah biasa terjadi, moncong yang menghadap kearah selatan itu menandakan bahwa luncuran awan panasnya kearah selatan. Dulu waktu merapi meletus ditahun 2004, bentuk awan diatas gunung tersebut meyerupai gambar Semar (salah satu tokoh wayang juga) yang mengartikan bahwa tidak ada luncuran awan panas. Saat itu ibu juga menceritakan bahwa konon katanya, ketika merapi ingin meletus ada arak-arakan dengan musik gamelan jawa para hewan, jin dan penghuni gunung merapi yang lainnya yang turun ke bawah untuk menghindari letusan gunung merapi. Ada sebagain orang yang disebut orang ‘pintar’ yang dapat mendengar atau mengetahui arak-arakan tersebut sedang berlangsung. Aku yang baru mengetahui kisah itu, sangat amazing ketika mendengarnya. Minimnya pengetahuanku tidak hanya sebatas kebudayaan atau kebiasaan saja, tapi aku juga tidak mahir berbahasa Jawa. Ketidakmahiranku dalam berbahasa Jawa menyebabkan aku sulit berkomunikasi saat pulang ke kampung halaman. Terlebih lagi jika sedang berbincang-bincang dengan orangtua sana yang sebagian besar dari mereka menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariaanya. Hal yang sangat terasa mengenai bahasa Jawa adalah ketika aku mendapatkan kesempatan menjadi relawan bencana merapi di Yogyakarta. Miskomunikasi antara relawan dengan korban tidak jarang terjadi. Relawan yang berasal dari Jakarta dan terbiasa berbicara dengan bahasa Indonesia harus berhadapan dengan korban yang dalam kesehariaanya berbicara menggunakan bahasa daerah. Syukur alhamdulillah, ada teman-teman dari universitas lain yang membantu komunikasi kami sehingga miskomunikasi dapat berkurang. Pada saat itu aku merasa malu dan menyesal, karena sebagai orang yang memiliki darah suku Jawa tetapi aku tidak bisa berbicara menggunakan bahasa daerah aku sendiri. Apalagi ketika aku sedang berbincang-bincang dengan para korban atau TNI disana, ketika mereka menanyakan dari mana aku dan orangtuaku berasal. Malu sekali ketika aku menjawab aku berasal dari Jawa tetapi aku tidak bisa berbicara dalam bahasa Jawa. Maka pada saat itu juga, tumbuh tekad dan keinginan dalam diriku untuk lebih mempelajari kebudayaan daerahku, kebudayaan Jawa.
Semakin beranjak dewasa, sedikit demi sedikit pengetahuanku tentang budaya Jawa semakin bertambah. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di Jakarta. Jurusan yang aku ambil adalah jurusan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana kita memberikan layanan bimbingan dan layanan konseling kepada orang lain. Dalam dunia Bimbingan dan Konseling, sebagai konselor kita akan menjumpai banyak orang dengan berbagai latar belakang kebuadayaan yang berbeda. Perbedaan latar belakang kebudayaan tersebut membuat setiap individu berbeda sifat, sikap tingkah laku, kebiasaan, dan cara berpikirnya. Hal tersebut wajar terjadi karena dalam dunia bimbingan dan konseling setiap manusia itu unik.
Sebagai seorang calon konselor, dari awal perkuliahan aku sudah diajarkan untuk bisa bersikap profesional dalam bidangnya. Untuk menjadi konselor yang profesional, maka aku harus bisa memahami dan menghargai berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Disini aku diajarkan mengenai psikologi lintas budaya, konseling lintas budaya dan juga mengkaji permasalahan sosial dan budaya dalam dunia bimbingan dan konseling. Ketika mempelajari ilmu tersebut, maka aku mendapatkan pengetahuan tambahan yang berkaitan mengenai berbagai budaya yang ada di Indonesia sehingga shock culture pun dapat dihindari.
Sangat penting bagi seorang konselor untuk mengenali dan memahami latar belakang budaya klien, sehingga ketika proses konseling sedang berlangsung tidak terjadi perdebatan atau kesalahpahaman karena perbedaan budaya. Selain itu, seorang konselor juga menjadi tahu bagaimana harus bersikap ketika menghadapi klien yang berbeda budaya. Konselor juga mengetahui cara yang tepat menangani klien sesuai dengan kebudayaannya.
Banyak manfaat yang didapat ketika kita mempelajari sosial dan budaya yang ada di Indonesia, terutama untuk aku sebagai seorang calon konselor. Maka tak ada salahnya buat kita untuk mempelajari kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain menunjukkan kecintaan kita pada Indonesia, juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya dengan kebudayaannya yang berbeda-beda, yang unik dengan ciri khas masing-masing daerahnya, yang beragam bahasanya, beragam keseniannya, tetapi kita masih dalam satu kesatuan Indonesia.   

Selasa, 08 Maret 2011

Sedang Ingin Menulis

Ini hanya sebuah tulisan biasa, tidak berbobot dan bahkan tidak bermakna untuk orang lain. Mungkin lebih tepat jika dikatakan ini hanya sebuah ungkapan perasaan yang ada dihati saja. Dengan begitu, sudah jelas tentunya bahwa tulisan ini hanya bermakna untuk saya, dan hanya ditujukan untuk saya.

Saya tertarik dengan sebuah statement yang diberikan oleh teman saya, "Jealous resiko dari sebuah hubungan. Kalo ga mau jealous, jangan berhubungan."
Membaca statement tersebut, sedikit tersentil saya. Karena saat itu saya sedang merasakan jealous. Memang bener apa yg dikatakan oleh teman saya diatas, kalo kita ga mau jealous ya ga usah berhubungan. Simple kan??
Jealous atau cemburu, biasanya timbul dalam suatu hubungan dengan orang lain. Dan rasa jealous tersebut bisa menghampiri siapa saja dan masuk dalam hubungan apa saja, tanpa pandang bulu.
Saya sedang merasakan jealous yaa karena saya sedang menjalin suatu hubungan dengan orang lain. Kalo boleh jujur,, sebenernya rasa jealous itu sudah lama datangnya. Hanya saja munculnya dia ke permukaan tidak secara rutin, hanya pada saat-saat tertentu saja. Yaaa,, menyesuaikan pada tempat dan sikon lah.
Saya tidak tahu, apakah dia -yang tidak ingin saya sebutkan namanya- mengetahui mengenai rasa jealous yang saat ini saya rasakan??
Kalo menurut saya sih,, dia ga tau,, yaa karna saya ga bilang sama dia kalo saya sedang merasakan jealous.
Penyebab jealous pun bisa datang dari mana saja, tanpa terkecuali. Akibat dari rasa jealous yang menghampiri pun macam-macam, ga cuma satu macam. Salah satu contonnya yaa kayak saya ini,, karena jealous, maka saya membuat tulisan yang mungkin lebih tepatnya disebut sebagai curhatan dalam bentuk tertulis. Tulisan yang tidak ada maksud jahat sedikit pun,, hanya ingin berbagi dan mengurangi yang ada disini.
Oyaa,, satu lagi yang harus diingat,, bahwa rasa jelaous itu datengnya ga hanya sekali,, tapi bisa berkali-kali,, dan terkadang pun bisa bikin salah satu diantara orang2 yang menjalin hubungan menjadi bosan dengan rasa jealous itu.
Kalo kata Vidi Aldiano,, jealous itu menguras hati. Capek gara-gara jealous. Capek karena penyebab jealousnya masih sama aja kayak yang sebelumnya. Ga berubah-ubah. Biasanya,, kalo yang kasusnya kayak gitu,, orang yg menyebabkan rasa jealous itu datang, selalu berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama. Menyebalkan kan?? Sangat menyebalkan bagi saya!!!

Hmm,, dicukupkan sajalah tulisan ini. Nanti akan saya sambung lagi dilain waktu, jika ada kesempatan.
Selamat malam. Selamat bermimpi!!

Jumat, 18 Februari 2011

Aku
Bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah sepenggal nafas
yang ingin terlepas dari jerat kepedihan masa lalu
Namun...
Semakin ku coba
Semakin jeratan tersebut kian melilit
Membelenggu
Hingga jalanku kembali terseok
Ah,,, sahabat
Mengapa segala tentangmu
Hampir selalu membuatku semakin gundah
Resah tak pernah mengerti
Antara janjimu
Antara ketulusanmu
dengan kenyataan yang ku terima darimu
Ah,,, luka ini semakin memerah...

Maaf

Maaf, jika ku pergi meninggalkan dirimu
Saat kau berada dalam kegelisahan
Maaf, jika aku menyakiti hatimu
Saat kau mulai bisa mengingatku
Saat kita bersama ditempat kenangan itu
Maaf, jika aku menghancurkan perasaan dalam hati kecilmu
Menghancurkan kata-kata yang telah kau buat untukku,
yang kau rangkaikan dengan tinta kasih dan sayang
Maaf, jika aku jahat pada perasaanmu
Jika aku menghancurkan kenangan itu
Juga menghancurkan persahabatan kita
Aku bodoh..
Aku tak bisa mengerti akan arti kesetiaan
Aku juga tak dapat mengerti akan arti kasih dan sayang yang kau berikan
Aku tak pernah mengerti perasaan tulusmu
yang selama ini kau simpan untukku... 

Tolonglah

Hanya menyongsong gulita malam
Enggan menggesek biola karena tak bertuan lagi!
Ratu hatinya kehilangan istana tempat berlindung!

Cobalah singkirkan gejolak pekat
Enggan kembalikan sayap perinya
dan cobalah sulam lagi!

Bunga dandelion malas ciptakan sayang abadi
Karena yang ada hanyalah kedustaan sampah!
Tolonglah aku
Ingin sekali lagi,, menggapai bunga dandelion dan
memulai sulaman perak!

Rindu

Hai,, kau dengar langkah kakiku kan
Di depan rumahmu, langkah pelan tapi pasti
Huh,, defensif sekali kamu
Percuma rindu yang nestapa

Hai,, kau dengar tapak langkahku kan
Ada kelinci bermain lompat tali
Sama, mereka agresif, egois, politis, kau tak tau aku
Percuma rindu yang melayang

Hai,, kau dengar seretan berat kakiku
Mematung di depan gerbang istana megahmu
Aku,, kau jadikan apa..??
Patung berharga dari permata jiran

Hai,, kau dengar injakan alas kakiku
Lemah,, seakan berjalan diantara deburan mutiara
Cepatlah,, buka istana megahmu
Hujan seakan menyambutku

Siapa sih kamu,, oh,,, aku tau itu rindu
Apa,, boneka semata, patung percuma, atau pajangan tersingkir, atau bahkan lukisan mati??
Ups,,, kakiku tersandung, lamunan sial...

Lari-lari tetesan air seakan permata sirna
Peluh sial sesak tak mau pergi
Akhir daun semakin lama semakin coklat
Dengar,, bisikan aneh tapi sastra

Hai,,, namaku rindu, kau punya aku kan
Melodi cintamu ada dikotak emasku
Peri kecilku akan menyampaikan kisah kasihmu
Sayang,, gerbang itu terlalu egois dan defensif

Hai,, namaku rindu
Aku selalu membuat orang penasaran
Merpati putih ayo bawakan surat kembalinya
Sayang, mata elang itu terlalu tajam
Bagi mata kucing anggora

Manakah rindu layang itu?; mana sosok tegap tegarmu
Matahari tersenyum,, bola bumi berputar warna biru lautnya
Berakhir sudah rindu seorang perindu
Hanya kisah klasik...

"Aku Di 'Mata' Mu" (Up Grading pertama BEMJ BK)

Gw baru selesai dari acara Reaksi Pengurus BEMJ BK yang diadain di Cilodong,Depok. Semalem ada acara dimana semua pengurus sharing isi hati mereka, gw pengen banget saat itu gw bener2 bisa ungkapin apa yang ada diisi hati gw,, tapi gag tw knapa w gag bisa… gw gag sanggup ceritain itu semua… gw gag ngerti kenapa gw bisa certain apa yang ada diisi hati gw, apa itu salah satu pengaruh karena gw dah lama gag cerita sama orang???? Hhhh….. gw gag ngerti…. ^_^

Pas paginya,,, qta semua di kasih lembar “Aku Di ‘Mata’ Mu”… di situ kita di suruh nulis tentang apa aja yang kita ketahui tentang si yang punya kertas…
Dan inilah pernyataan temen-temen mengenai diri gw…

Aku Di Mata Mu….
Testimony from,,
Septi : Farah itu… aduh gimana yah, aq belum terlalu deket juga sih, jadi gimana nilainya yach.. yang pasti baik dan aduh udah suruh ganti … nyusul yach…

Udin : Farah itu orangnya bertanggung jawab, tapi sibuk banget..

Nisa : Baik, cuek, simple.

Heni : Farah adikku yang cerdas dan ramah, kamu punya potensi yang besar… cukup bertanggung jawab. Keep semangat ya de…!

Icoh : Menurut Icoh,, Farah itu masih agak tertutup, terbuka donk dek…

Linda : Farah pas pertama kenal terlihat kalem, tapi mungkin karena belum deket aja jadi aku belum tau banyak.. mudah2an kita bisa lebih bisa deket lagi ya…

Mujito : Gmn ya? Kaya’a sih asik…. Semoga bisa kenal lebih jauh…

Arip : Manja… kadang ngeresein…. Peace…..

Fino : Ngeselin, pi baik

Sri : Saya belum kenal deket niih… jadi pengen lebih kenal biar akrab, so far, you are good girl…

Ulfah : Ga tau… mudahan bisa lebih deket ya….

Iis : Farah….. pendiam banget. Jangan lupa nyapa aku, coz terkadang aku ge gak focus geto…. Semoga kita bisa lebih kenal ^_^… terusin BEMJ ya….

Neneng : Farah..pendiem,, kadang jutek tapi baek juga..

Uli : Farah gokil juga ya,, hhe, kadang suka menghilang dari peredaran mataku hhe..

Fiika : Farah,,, umh gmn iah?? Farah ntu orang nya baik, tapi moody’an deiyh kaya’a… oia, kurangin makan permen’y.. nti gigi’y pada ompong lho!! Hhe…^_^ pisz..

Nadia : Hmm,,, Farah baik, rada diem, tapi kalo udah asyik ngomong ga bisa berenti deh dibarengi dg ketawa pula, sedikit males yaks…sama dund…(haha..sok teu…)

Anis : Waktu pertama liat pendiem juga, tapi pasti klo udah kenal lebih seru…

Rina : Pertama liat sih pendiem banget, tapi setelah udah kenal, ternyata orangnya seru juga, tapi tetep masih dengan kelembutannya. Pokoknya cewe’ banget banget dech!

Widy : Farah itu menyenangkan, cantik, tapi kadang agak jutek gimana gitu, baik, lembut n feminine

Dewi : Farah itu baik, seru, dewasa, walaupun sedikit pendiem..

Mpit : Farah baik, tapi waktu satu sie dalam kepanitiaan, kalo ditanya, selalu bilang “gampang”… mpit kurang suka! Afwan ya Farah.

Ninis : Ninis belum terlalu deket sama Farah, jadi belum tau banget gimana orangnya. Yang jelas she kayanya baik, dewasa, sama orang yang belum dikenal Farah pendiem. Kalo ketemu kadang suka gag nyapa.

Rista : Belum tau terlalu banyak ttg Farah. Farah ntu orang nya…. Baik, ramah, aga kalem (asli’a gmn blm tw banyak!) smoga bisa tambah deket n bisa lbih akrab ma farah. ^_^

Amel : Setelah semalam bersama, gw masih belom tau tentang lw… Hhaaa…. Tapi kayak nya pendiem yah? Tetep semangat di BEMJ yaaapp….

3Mar : Farah how are you?? Lam kenal ya de….. semangat ya di BEM…
Farah kalem cih kamu, caem, tegas juga…..

Nita : Jujur… Nita kangen sama Farah… kangen sama (orang yang selalu ada disamping Nita,,, kata2 yang Farah pernah bilang ke k’Adi) kangen sama orang yang selalu ngomel2in Nita klo Nita g bisa ngatur waktu, ga punya manajer lagi ni….. hahaha…..
Nita mo nagih kata2 Farah “Farah ga akan ninggalin Nita,,, sebelum Farah bisa ngerubah Nita” masih ingat kah saudariku? (hiks…hiks…hiks)
Maaf ya kalo Nita sampai saat ini tidak kunjung berubah….. coz Nita g mo kaya lagu Edcoustic yg “berubahkah aku,,,hanya karma ada sesuatu” Nita khawatir sesuatu itu bukan karena Allah….
Jazakillah khoir atas apa yang sudah Farah kasih ke Nita sampai sekarang,,,, senyum, harta, waktu, dll… keep smile…: )






Kata mereka tentang diriku. :)

Untuk Sebuah Nama

Senja turun menjuntai
Menghimpit kehidupan
Seberkas sinar lentera dikegelapan malam
Untuk mu yang kini jauh
Semilir angin malam, senantiasa hadir bersama rindu

Untuk mu yang selalu tulus karena kasih Illahi
Untuk mu yang selalu beriku sesuatu "terbaik"

Untuk mu yang selalu meyakinkan ku
Untuk mu yang senantiasa memiliki senyum untuk ku

Untuk mu yang tak kan lihat air mata
Karena bintang tak boleh lihat air mata

Untuk mu yang selalu menjadi penawar duka ku
Untuk mu yang menjadi air mata dikala tangisku

Untuk mu yang menjadi seri kala bahagiaku
Untuk mu yang menjadi luka ku kala ku tertusuk

Untuk mu yang menjadi bara ku kala semangatku padam
Untuk mu yang menjadi kaki kala ku lumpuh

Untuk mu yang menjadi penyambung kata kala penaku jatuh
Untuk mu yang rela terjaga saat ku terlelap

Untuk mu yang mampu marah padaku saat yang lain tersenyum
Untuk mu yang tetap tersenyum walau seisi dunia sedang memarahiku

Untukmu sahabatku.... bintangku.... kembarku.... kasihku..??

Saat...

Saat ku tertegun, tenggelam dalam rasa kepenatan yang kian hari kian bertambah frekuensinya dan ada hampa yang menyelinap, menerobos melalui celah kisi-kisi ku. Aku tersadar... "Hasbiyallahu ni'mal maulaa wannashiir.."
Cukuplah 'Dia' menjadi wakil...

Saat aku begitu terhanyut dalam aura sujud panjangku, satu persatu menetes mutiara bening menambah kesyahduan malam. Aku tersadar... 'Dia' memang sebaik-baik tempat mengadu...

Saat kalam-kalamNya terlantunkan seirama desiran lembut angin malam, perlahan tapi pasti... ketenangan, kedamaian merayapi dimensiku. Aku tersadar... hanya 'Dia'lah satu-satunya yang paling mengerti perasaanku...

Saat seberkas cahaya berpendar, membiaskan sejuta Aura suci-Nya, membasuh luka lama yang terpendam. Aku tersadar... 'Dia' pemberi solusi terbaik, kapan pun dan dimana pun!.

Saat aku menatap gemintang yang bertaburan di tengah pekatnya malam. Aku tersadar... sungguh 'Dia' Dzat yang tersempurna...

ah,,Allah....
Betapa kecil dan hinanya diriku...