Jumat, 18 Februari 2011

Rindu

Hai,, kau dengar langkah kakiku kan
Di depan rumahmu, langkah pelan tapi pasti
Huh,, defensif sekali kamu
Percuma rindu yang nestapa

Hai,, kau dengar tapak langkahku kan
Ada kelinci bermain lompat tali
Sama, mereka agresif, egois, politis, kau tak tau aku
Percuma rindu yang melayang

Hai,, kau dengar seretan berat kakiku
Mematung di depan gerbang istana megahmu
Aku,, kau jadikan apa..??
Patung berharga dari permata jiran

Hai,, kau dengar injakan alas kakiku
Lemah,, seakan berjalan diantara deburan mutiara
Cepatlah,, buka istana megahmu
Hujan seakan menyambutku

Siapa sih kamu,, oh,,, aku tau itu rindu
Apa,, boneka semata, patung percuma, atau pajangan tersingkir, atau bahkan lukisan mati??
Ups,,, kakiku tersandung, lamunan sial...

Lari-lari tetesan air seakan permata sirna
Peluh sial sesak tak mau pergi
Akhir daun semakin lama semakin coklat
Dengar,, bisikan aneh tapi sastra

Hai,,, namaku rindu, kau punya aku kan
Melodi cintamu ada dikotak emasku
Peri kecilku akan menyampaikan kisah kasihmu
Sayang,, gerbang itu terlalu egois dan defensif

Hai,, namaku rindu
Aku selalu membuat orang penasaran
Merpati putih ayo bawakan surat kembalinya
Sayang, mata elang itu terlalu tajam
Bagi mata kucing anggora

Manakah rindu layang itu?; mana sosok tegap tegarmu
Matahari tersenyum,, bola bumi berputar warna biru lautnya
Berakhir sudah rindu seorang perindu
Hanya kisah klasik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar